Lirik lagu ini membawa suasana Natal yang penuh sukacita dan pengharapan. Dibuka dengan gambaran nyanyian sorga yang bergema, lagu ini mengajak pendengar untuk merasakan kabar baik tentang kelahiran Anak Allah sebagai momen besar yang layak dirayakan bersama. Kehadiran Sang Raja Damai digambarkan sebagai sumber damai yang bukan cuma datang dari luar, tapi juga menyentuh hati setiap orang yang menyambut-Nya.
Makna utama lagu ini terletak pada ajakan untuk berdamai, baik dengan diri sendiri maupun dengan sesama. Natal dimaknai sebagai waktu yang tepat untuk menyembuhkan luka lama, melepas dendam, dan meruntuhkan sekat yang selama ini memisahkan. Pesannya terasa relevan dan kekinian, karena di tengah dunia yang penuh konflik dan emosi, Natal dihadirkan sebagai momen refleksi dan restart emosional.
Secara keseluruhan, lagu ini bukan sekadar pujian, tapi juga pengingat sederhana tentang esensi Natal. Hidup saling mengasihi, memulihkan hubungan, dan menyebarkan damai jadi inti pesan yang ingin disampaikan. Ucapan “Selamat Natal saudaraku” terasa hangat dan inklusif, menegaskan bahwa damai dan kasih itu untuk semua, dengan pujian yang ditutup lewat seruan penuh makna, Gloria In Excelsis Deo.