Lagu ini menggambarkan seseorang yang tetap bertahan dalam hubungan yang tidak seimbang, meski ia sadar bahwa cintanya tidak dibalas dengan cara yang layak. Ia memberikan seluruh hatinya, harga dirinya, bahkan kesediaan untuk tetap tinggal meski tidak dihargai. Kata-kata pasangan yang seharusnya memiliki makna justru terasa kosong, namun ia tetap mencoba bertahan karena rasa cinta yang begitu kuat membuatnya sulit pergi.
Di balik keteguhan itu ada rasa lelah dan perih yang terus tumbuh. Ia tahu dirinya terlihat keras kepala, tetapi sebenarnya ia hanya ingin dicintai tanpa syarat. Sikap pasangannya yang dingin membuatnya merasa bahwa tidak ada yang berarti bagi orang yang ia cintai, sementara dirinya rela berkorban sampai “mati di bukit ini.” Pada akhirnya, lagu ini adalah tentang cinta yang bertahan terlalu lama meski tidak mendapat balasan, serta pergulatan antara harga diri dan keinginan untuk tetap dicintai.