Lirik Lagu Suluk Sunyi - Sampak Gusuran
X
TIPS PENCARIAN LIRIK FAVORIT ANDA
ANDA MENGETAHUI JUDUL DAN NAMA PENYANYI
- Ketikkan nama penyanyi dan judul lagu, berikan tanda kutip di judul lagu, misal: Yovie "Menjaga Hati";
- bila tidak berhasil, coba untuk mengilangkan tanda kutip, misal: Yovie Menjaga Hati; atau
- dapat juga dengan mengeklik menu A B C D.., lalu cari berdasarkan nama artis. Yovie dimulai dengan Y, klik Y. Lihat daftar lagu, dan dapatkan yang Anda cari.
ANDA TAK MENGETAHUI JUDUL LAGU, TAPI MENGETAHUI NAMA PENYANYI
- Ketik nama penyanyi, misal: YOVIE, akan muncul banyak halaman, telusuri dan pilih dari halaman-halaman tersebut; atau
- klik menu A B C D E ... berdasarkan nama artis Y, cari Yovie, dan cari lirik yang Anda cari.
ANDA TAK MENGETAHUI JUDUL LAGU, TAPI MENGETAHUI SYAIR
- Ketikkan penggalan syair yang Anda ketahui, misal:
Tanpamu tiada berarti
Tak mampu lagi berdiri
Cahaya kasihmu menuntunku
Kembali dalam dekapan tanganmu - Masukkan kata-kata penting. Misal: tiada berarti berdiri cahaya dekapan.
- Hindari kata-kata yang berkemungkinan memiliki ada dua versi atau lebih. Misal: tanpamu dapat ditulis tanpa mu.
TETAP TIDAK DAPAT MENEMUKAN LIRIK YANG ANDA CARI
- Pilih menu A B C D E ... berdasarkan nama artis atau judul lagu.
- Bila masih tidak dapat menemukan lirik yang Anda cari, mungkin kami bisa membantu Anda. Silakan menghubungi kami.
SULUK SUNYIAnis Sholeh Ba'asyin
1.Atau langit yang enggan terbuka?Atau rembulan yang belum purnama?Atau matahari yang masih menutup mata?Atau gerhana yang selalu bertahta?Atau bumi yang tersesat jalannya?Ke rumah para Nabi memulai. 4x
2.Berlayar di samudra sunyi tak bertepi,berperahu mati.Tanda-tanda tak berbunyi,bahasa tak bisa diwadahi.Menggigil sendiri.Tak tahu dimana batas menanti.tak ada jejak ditapaki,gelap dan cahaya hilang arti.Berlayar di samudra sunyi tak bertepi,ke rumah para nabi mulai.
3.Langit berawan membuat mata tak jernih memandang,bukan kebutaan yang disesalkan, tapi bayangan yang menyesatkanbukan ilmu atau kejahilan yang mengacaukan, tapi prasangka yang menggelincirkanbukan iman atau kekafiran yang membingungkan, tapi citra yang menjerumuskanHaihata, haihata,seumur-umur kita tipu kebenaran!
4.Kemiskinan, kelaparan, anak-anak keleleran di pinggir jalanakan merampok surga yang kau bayangkandalam nyenyak ketidak adilan
5.Pergilah!Ke subuh yang siap membuka cahayake angin yang siap meneteskan hujanke tanah yang siap melahirkan bungaPergilah!
6.Ya, bagaimana jadi udara bila menolak sirna?Ya, bagaimana jadi tanah bila menolak terurai?Ya, bagaimana jadi samudra bila menolak cair?Ya, bagaimana jadi cahaya bila menolak luluh?
7.Ya Rabbi bil Musthofa, baligh ma qashidana (8x)Tanggal tinggal tunggalyang tak dibutakan kerinduandibutakan keasinganyang tak mabuk anggurmabuk racunyang tak dikaramkan cahayadikaramkan kegelapanyang tak luruh pada dzatluruh pada af’alTanggal tinggal tunggalsegenap permainanbukan ukuranTanggal tinggal tunggal(Tanggal tinggal tunggal) 15xsegenap permainanbukan ukuran
8.Aku ingin dipeluksampai tumpas tubuhsampai tandas jiwatak tersisaAku ingin dipeluksampai lunas akusampai habis kautak tertinggalAku ingin dipeluksampai sunyimati
1.Atau langit yang enggan terbuka?Atau rembulan yang belum purnama?Atau matahari yang masih menutup mata?Atau gerhana yang selalu bertahta?Atau bumi yang tersesat jalannya?Ke rumah para Nabi memulai. 4x
2.Berlayar di samudra sunyi tak bertepi,berperahu mati.Tanda-tanda tak berbunyi,bahasa tak bisa diwadahi.Menggigil sendiri.Tak tahu dimana batas menanti.tak ada jejak ditapaki,gelap dan cahaya hilang arti.Berlayar di samudra sunyi tak bertepi,ke rumah para nabi mulai.
3.Langit berawan membuat mata tak jernih memandang,bukan kebutaan yang disesalkan, tapi bayangan yang menyesatkanbukan ilmu atau kejahilan yang mengacaukan, tapi prasangka yang menggelincirkanbukan iman atau kekafiran yang membingungkan, tapi citra yang menjerumuskanHaihata, haihata,seumur-umur kita tipu kebenaran!
4.Kemiskinan, kelaparan, anak-anak keleleran di pinggir jalanakan merampok surga yang kau bayangkandalam nyenyak ketidak adilan
5.Pergilah!Ke subuh yang siap membuka cahayake angin yang siap meneteskan hujanke tanah yang siap melahirkan bungaPergilah!
6.Ya, bagaimana jadi udara bila menolak sirna?Ya, bagaimana jadi tanah bila menolak terurai?Ya, bagaimana jadi samudra bila menolak cair?Ya, bagaimana jadi cahaya bila menolak luluh?
7.Ya Rabbi bil Musthofa, baligh ma qashidana (8x)Tanggal tinggal tunggalyang tak dibutakan kerinduandibutakan keasinganyang tak mabuk anggurmabuk racunyang tak dikaramkan cahayadikaramkan kegelapanyang tak luruh pada dzatluruh pada af’alTanggal tinggal tunggalsegenap permainanbukan ukuranTanggal tinggal tunggal(Tanggal tinggal tunggal) 15xsegenap permainanbukan ukuran
8.Aku ingin dipeluksampai tumpas tubuhsampai tandas jiwatak tersisaAku ingin dipeluksampai lunas akusampai habis kautak tertinggalAku ingin dipeluksampai sunyimati