Lagu ini menggambarkan kisah seseorang yang sedang menghadapi keretakan hubungan yang dulu sangat kuat dan penuh kepercayaan. Dulu, mereka saling menopang dan menjadi tempat kembali saat dunia terasa berat. Namun kini semua berubah menjadi jarak, kesalahpahaman, dan luka yang tak pernah terselesaikan. Tokoh dalam lagu merindukan masa-masa ketika hubungan mereka masih jujur dan sederhana, sebelum semuanya menjadi rumit dan penuh pertengkaran.
Melalui metafora badai, lagu ini menunjukkan betapa kerasnya perjuangan untuk mempertahankan hubungan yang hampir hancur. Ia bertanya apakah masih ada jalan untuk kembali, hampir tidak bisa membayangkan hidup tanpa orang yang dulu menjadi sandarannya. Meski diterpa kata-kata yang kini terdengar seperti guntur dan perasaan yang berubah menjadi dingin, ia tetap mencoba berseru, berharap suaranya masih bisa didengar di tengah badai yang memisahkan mereka.