Lagu ini menggambarkan perjuangan seseorang yang berusaha menyembuhkan diri dari hubungan yang menyakitkan. Ia sudah mencoba segalanya untuk memperbaiki keadaan, tapi pasangannya terus mengecewakan dan membuatnya terbiasa dengan rasa sakit. Semua upaya yang dilakukan terasa sia-sia, seperti menempelkan plester pada luka yang terlalu dalam untuk sembuh.
Meski penuh luka dan kekecewaan, ada juga rasa penerimaan bahwa cinta itu tetap berharga. Ia menyadari bahwa meskipun hubungan itu berakhir, kenangan dan cinta yang pernah ada tetap berarti. Lagu ini mencerminkan kesedihan yang tenang—antara rasa sakit karena kehilangan dan rasa syukur karena pernah merasakan cinta yang tulus.