Lirik Lagu Grandfather's Clock (Terjemahan) - Johnny Cash
X
TIPS PENCARIAN LIRIK FAVORIT ANDA
ANDA MENGETAHUI JUDUL DAN NAMA PENYANYI
- Ketikkan nama penyanyi dan judul lagu, berikan tanda kutip di judul lagu, misal: Yovie "Menjaga Hati";
- bila tidak berhasil, coba untuk mengilangkan tanda kutip, misal: Yovie Menjaga Hati; atau
- dapat juga dengan mengeklik menu A B C D.., lalu cari berdasarkan nama artis. Yovie dimulai dengan Y, klik Y. Lihat daftar lagu, dan dapatkan yang Anda cari.
ANDA TAK MENGETAHUI JUDUL LAGU, TAPI MENGETAHUI NAMA PENYANYI
- Ketik nama penyanyi, misal: YOVIE, akan muncul banyak halaman, telusuri dan pilih dari halaman-halaman tersebut; atau
- klik menu A B C D E ... berdasarkan nama artis Y, cari Yovie, dan cari lirik yang Anda cari.
ANDA TAK MENGETAHUI JUDUL LAGU, TAPI MENGETAHUI SYAIR
- Ketikkan penggalan syair yang Anda ketahui, misal:
Tanpamu tiada berarti
Tak mampu lagi berdiri
Cahaya kasihmu menuntunku
Kembali dalam dekapan tanganmu - Masukkan kata-kata penting. Misal: tiada berarti berdiri cahaya dekapan.
- Hindari kata-kata yang berkemungkinan memiliki ada dua versi atau lebih. Misal: tanpamu dapat ditulis tanpa mu.
TETAP TIDAK DAPAT MENEMUKAN LIRIK YANG ANDA CARI
- Pilih menu A B C D E ... berdasarkan nama artis atau judul lagu.
- Bila masih tidak dapat menemukan lirik yang Anda cari, mungkin kami bisa membantu Anda. Silakan menghubungi kami.
My Grandfather's clock was too large for the shelf,Jam kakek saya terlalu besar untuk rak,So it stood ninety years on the floor.Jadi, ia berdiri selama sembilan puluh tahun di lantai.It was taller by half than the old man himself,Ia setinggi setengah lebih dari kakek sendiri,Though it weighed not a pennyweight more.Meskipun tidak lebih berat dari sebutir uang kecil.
It was bought on the morn of the day he was born,Ia dibeli di pagi hari saat kakek lahir,It was always his treasure and pride,Ia selalu jadi harta dan kebanggaannya,And it stopped short, never to go again, when the old man died.Dan ia berhenti mendadak, tak pernah bergerak lagi, saat kakek meninggal.
In watching its pendulum swing to and fro,Saat melihat pendulumnya berayun ke sana kemari,Many hours he spent as a boy.Banyak jam ia habiskan saat masih kecil.And in childhood and manhood the clock seemed to know,Dan di masa kanak-kanak dan dewasa, jam itu seolah tahu,And it shared both his sorrow and joy.Dan ia berbagi baik kesedihan maupun kebahagiaannya.
And it struck twenty-four when he entered the door,Dan ia berdentang dua puluh empat saat dia masuk ke pintu,With a blooming and beautiful bride,Dengan pengantin yang cantik dan berseri,And it stopped short, never to go again, when the old man died.Dan ia berhenti mendadak, tak pernah bergerak lagi, saat kakek meninggal.
Ninety years without slumbering, tick, tock, tick, tick,Sembilan puluh tahun tanpa tidur, tik, tok, tik, tik,It's life seconds numbering, tick tock, tick, tock,Menghitung detik kehidupan, tik tok, tik, tok,And it stopped short, never to go again, when the old man died.Dan ia berhenti mendadak, tak pernah bergerak lagi, saat kakek meninggal.
My Grandfather said that of those he could hire,Kakek saya bilang, dari semua yang bisa dia pekerjakan,Not a servant so faithful he found.Tak ada pelayan yang sefaithful itu dia temukan.It wasted no time and it had one desire,Ia tak membuang waktu dan punya satu keinginan,At the end of the week to be wound.Di akhir minggu, ia ingin diputar.
And it stayed in its place, not a frown upon its face,Dan ia tetap di tempatnya, tanpa kerutan di wajahnya,And its hands never hung by its side,Dan jarinya tak pernah menggantung di sisinya,And it stopped short, never to go again, when the old man died.Dan ia berhenti mendadak, tak pernah bergerak lagi, saat kakek meninggal.
Now it rang an alarm in the still of the night,Kini ia berbunyi alarm di keheningan malam,An alarm that for years had been dumb.Sebuah alarm yang selama bertahun-tahun tak berbunyi.We knew that his spirit was pluming in flight,Kami tahu bahwa jiwanya sedang terbang,That his hour of departure had come.Bahwa saat perpisahannya telah tiba.
Still the clock kept its time with a soft and muffled chime,Namun jam itu tetap menunjukkan waktu dengan dentingan lembut,As we silently stood by his side,Saat kami berdiri diam di sisinya,And it stopped short, never to go again, when the old man died.Dan ia berhenti mendadak, tak pernah bergerak lagi, saat kakek meninggal.
Ninety years without slumbering, tick, tock, tick, tick,Sembilan puluh tahun tanpa tidur, tik, tok, tik, tik,It's life seconds numbering, tick tock, tick, tock,Menghitung detik kehidupan, tik tok, tik, tok,And it stopped short, never to go again, when the old man died.Dan ia berhenti mendadak, tak pernah bergerak lagi, saat kakek meninggal.
It was bought on the morn of the day he was born,Ia dibeli di pagi hari saat kakek lahir,It was always his treasure and pride,Ia selalu jadi harta dan kebanggaannya,And it stopped short, never to go again, when the old man died.Dan ia berhenti mendadak, tak pernah bergerak lagi, saat kakek meninggal.
In watching its pendulum swing to and fro,Saat melihat pendulumnya berayun ke sana kemari,Many hours he spent as a boy.Banyak jam ia habiskan saat masih kecil.And in childhood and manhood the clock seemed to know,Dan di masa kanak-kanak dan dewasa, jam itu seolah tahu,And it shared both his sorrow and joy.Dan ia berbagi baik kesedihan maupun kebahagiaannya.
And it struck twenty-four when he entered the door,Dan ia berdentang dua puluh empat saat dia masuk ke pintu,With a blooming and beautiful bride,Dengan pengantin yang cantik dan berseri,And it stopped short, never to go again, when the old man died.Dan ia berhenti mendadak, tak pernah bergerak lagi, saat kakek meninggal.
Ninety years without slumbering, tick, tock, tick, tick,Sembilan puluh tahun tanpa tidur, tik, tok, tik, tik,It's life seconds numbering, tick tock, tick, tock,Menghitung detik kehidupan, tik tok, tik, tok,And it stopped short, never to go again, when the old man died.Dan ia berhenti mendadak, tak pernah bergerak lagi, saat kakek meninggal.
My Grandfather said that of those he could hire,Kakek saya bilang, dari semua yang bisa dia pekerjakan,Not a servant so faithful he found.Tak ada pelayan yang sefaithful itu dia temukan.It wasted no time and it had one desire,Ia tak membuang waktu dan punya satu keinginan,At the end of the week to be wound.Di akhir minggu, ia ingin diputar.
And it stayed in its place, not a frown upon its face,Dan ia tetap di tempatnya, tanpa kerutan di wajahnya,And its hands never hung by its side,Dan jarinya tak pernah menggantung di sisinya,And it stopped short, never to go again, when the old man died.Dan ia berhenti mendadak, tak pernah bergerak lagi, saat kakek meninggal.
Now it rang an alarm in the still of the night,Kini ia berbunyi alarm di keheningan malam,An alarm that for years had been dumb.Sebuah alarm yang selama bertahun-tahun tak berbunyi.We knew that his spirit was pluming in flight,Kami tahu bahwa jiwanya sedang terbang,That his hour of departure had come.Bahwa saat perpisahannya telah tiba.
Still the clock kept its time with a soft and muffled chime,Namun jam itu tetap menunjukkan waktu dengan dentingan lembut,As we silently stood by his side,Saat kami berdiri diam di sisinya,And it stopped short, never to go again, when the old man died.Dan ia berhenti mendadak, tak pernah bergerak lagi, saat kakek meninggal.
Ninety years without slumbering, tick, tock, tick, tick,Sembilan puluh tahun tanpa tidur, tik, tok, tik, tik,It's life seconds numbering, tick tock, tick, tock,Menghitung detik kehidupan, tik tok, tik, tok,And it stopped short, never to go again, when the old man died.Dan ia berhenti mendadak, tak pernah bergerak lagi, saat kakek meninggal.