Lirik lagu ini menggambarkan duka mendalam seseorang yang kehilangan orang terdekat, kemungkinan besar karena kepergian yang tiba-tiba atau tragis seperti bunuh diri. Penyanyi merasa terlambat menyadari betapa berat beban yang dipikul orang tersebut selama ini, karena ia selalu tampak kuat, selalu melindungi, dan selalu mengambil penderitaan sendirian. Ada penyesalan besar karena ia tidak sempat membalas semua kebaikan itu atau memberikan perlindungan yang sama. Lagu ini dipenuhi rasa bersalah, kehilangan, dan kerinduan untuk bisa mengatakan hal-hal yang dulu tidak sempat terucap.
Bagian chorus menekankan pertanyaan yang terus menghantui: bagaimana seseorang bisa pergi tanpa benar-benar mengucapkan selamat tinggal. Penyanyi mempertanyakan dirinya sendiri, mengapa ia tidak melihat tanda-tandanya, bagaimana semuanya bisa berakhir tanpa bisa diselamatkan. Meski begitu, ada penerimaan yang perlahan tumbuh: bahwa orang yang pergi pasti punya alasan yang tidak pernah ia pahami sepenuhnya. Pada akhirnya, lirik ini menjadi pesan cinta terakhir, pengakuan bahwa sosok itu tetap dicintai seolah masih hidup, dan harapan kecil bahwa andai ia masih ada, ia juga bisa memahami betapa berharganya dirinya.