HOME » LIRIK LAGU » I » IWAN FALS » LIRIK LAGU IWAN FALS

Lirik Lagu Azan Subuh Masih Di Telinga - Iwan Fals

X

TIPS PENCARIAN LIRIK FAVORIT ANDA

ANDA MENGETAHUI JUDUL DAN NAMA PENYANYI

  • Ketikkan nama penyanyi dan judul lagu, berikan tanda kutip di judul lagu, misal: Yovie "Menjaga Hati";
  • bila tidak berhasil, coba untuk mengilangkan tanda kutip, misal: Yovie Menjaga Hati; atau
  • dapat juga dengan mengeklik menu A B C D.., lalu cari berdasarkan nama artis. Yovie dimulai dengan Y, klik Y. Lihat daftar lagu, dan dapatkan yang Anda cari.

ANDA TAK MENGETAHUI JUDUL LAGU, TAPI MENGETAHUI NAMA PENYANYI

  • Ketik nama penyanyi, misal: YOVIE, akan muncul banyak halaman, telusuri dan pilih dari halaman-halaman tersebut; atau
  • klik menu A B C D E ... berdasarkan nama artis Y, cari Yovie, dan cari lirik yang Anda cari.

ANDA TAK MENGETAHUI JUDUL LAGU, TAPI MENGETAHUI SYAIR

  • Ketikkan penggalan syair yang Anda ketahui, misal:
    Tanpamu tiada berarti
    Tak mampu lagi berdiri
    Cahaya kasihmu menuntunku
    Kembali dalam dekapan tanganmu
  • Masukkan kata-kata penting. Misal: tiada berarti berdiri cahaya dekapan.
  • Hindari kata-kata yang berkemungkinan memiliki ada dua versi atau lebih. Misal: tanpamu dapat ditulis tanpa mu.

TETAP TIDAK DAPAT MENEMUKAN LIRIK YANG ANDA CARI

  • Pilih menu A B C D E ... berdasarkan nama artis atau judul lagu.
  • Bila masih tidak dapat menemukan lirik yang Anda cari, mungkin kami bisa membantu Anda. Silakan menghubungi kami.
Ketika fajar menjelangTerlihat dia melangkah engganSeirama dengan dendang subuhYang singgah di hati keruh
Sempit jalan berdesak bangunanMemandang sinis mendakwa bengisPerempuan satu dan hitamnya waktu
Dihapusnya gincu dengan ujung bajuDibuangnya dengus birahi sejuta tamu
Hari pagi menyambut kau kembaliMengusap nadi mengelus hatiSesal di hatimu kian mengganggu
Kau reguk habis semua doa doaDari surau depan rumah yang kau sewaTak terasa surya duduk di kepalaAzan subuh masih di telinga
Terdengar renyah tawa gadis sekolahMenyibak tabir cerita lamaDidepan retaknya cermin yang telah usangMenari dia seperti dahulu
Terdengar pelan ketuk pintuTegur anakmu buyarkan lamunanPerempuan satu kian terbelenggu
Dihapusnya gincu dengan ujung bajuDibuangnya dengus birahi sejuta tamu