Lirik Lagu Untuk Apa / Untuk Apa? - Hindia
X
TIPS PENCARIAN LIRIK FAVORIT ANDA
ANDA MENGETAHUI JUDUL DAN NAMA PENYANYI
- Ketikkan nama penyanyi dan judul lagu, berikan tanda kutip di judul lagu, misal: Yovie "Menjaga Hati";
- bila tidak berhasil, coba untuk mengilangkan tanda kutip, misal: Yovie Menjaga Hati; atau
- dapat juga dengan mengeklik menu A B C D.., lalu cari berdasarkan nama artis. Yovie dimulai dengan Y, klik Y. Lihat daftar lagu, dan dapatkan yang Anda cari.
ANDA TAK MENGETAHUI JUDUL LAGU, TAPI MENGETAHUI NAMA PENYANYI
- Ketik nama penyanyi, misal: YOVIE, akan muncul banyak halaman, telusuri dan pilih dari halaman-halaman tersebut; atau
- klik menu A B C D E ... berdasarkan nama artis Y, cari Yovie, dan cari lirik yang Anda cari.
ANDA TAK MENGETAHUI JUDUL LAGU, TAPI MENGETAHUI SYAIR
- Ketikkan penggalan syair yang Anda ketahui, misal:
Tanpamu tiada berarti
Tak mampu lagi berdiri
Cahaya kasihmu menuntunku
Kembali dalam dekapan tanganmu - Masukkan kata-kata penting. Misal: tiada berarti berdiri cahaya dekapan.
- Hindari kata-kata yang berkemungkinan memiliki ada dua versi atau lebih. Misal: tanpamu dapat ditulis tanpa mu.
TETAP TIDAK DAPAT MENEMUKAN LIRIK YANG ANDA CARI
- Pilih menu A B C D E ... berdasarkan nama artis atau judul lagu.
- Bila masih tidak dapat menemukan lirik yang Anda cari, mungkin kami bisa membantu Anda. Silakan menghubungi kami.
Rumah ini dahulu sederhanaRuang demi ruang dibangun bersamaAngan-angan yang dulu mimpi belakaKita gapai segala yang tak disangka
Tak sadar menimbun yang lebih berhargaBerdiri di atas yang lebih bermaknaAnak tangga yang berlebihan jumlahnyaMendaki terus entah mau ke mana?
Dan kau selalu bertanya, untuk apa?Mengelak, kerap kutemukan jawabnyaMedusa dan semakin keras kepalaSeakan hidup hanya untuk bekerja
Mengejar mimpi sampai tak punya rasaMengejar mimpi sampai lupa keluargaMengejar mimpi lupa dunia nyataMengejar mimpi tapi tidak bersama
Padahal katanya uang takkan kemanaJika memang rezeki ya 'kan ditransfer jugaNamun dikejar terus seakan satwa langkaDi prosesnya melintah lupa jadi manusia
Melihat Hawa jadi panas lupa cuacaTertiup angin buah jatuh digigit jugaSeakan perlu banyak seperti Dewa SiwaPadahal manusia hanya bertangan dua
Kasur yang luas tapi bangun sendiriMobil baru mengkilap tanpa penumpang di kiriBanyak sepatu minim privasi susah pergiPS4, nintendo switch tanpa player dua
Dan dahulu kau bertanya, untuk apa?Lalu kuperhatikan ini semuaBarang mahal yang tidak ada harganyaDan sekarang, ku bertanya untuk apa?
Terlepas apa yang engkau percayaiTetap takkan ada yang dibawa matiKembali ke tanah dan tumbuh cemaraMana saja harta yang lebih berharga
Terlepas apa yang engkau percayaiTetap takkan ada yang dibawa matiKembali ke tanah dan tumbuh cemaraMana saja harta yang lebih berharga
Terlepas apa yang engkau percayaiTetap takkan ada yang dibawa matiMenimbun surga yang tak bisa dibagiAkhirnya pun wafat sendiri-sendiri
Mengangkat ikat rambutmu yang tertinggalDi lengan kiri mobilku, terakhir kita menontonJariku tak juga kuat, sungguh janggalLebih berat dari seribu ton
Satu dari ribuan hal kecilYang sekarang menjadi terampilMenggosok garam di atas lukaDulu tak ada apa-apanya
Rute pagi yang dahulu ceriaMenu favorit kini hambar rasanyaFoto yang tak berani dilirik mataKontak sekarang jadi sebatas nama
Masing-masing selamat dan berceritaNamun tidak lagi miliki bersamaCepat namun sendiri, untuk apa?Bersama tapi meracuni, untuk apa?
Cepat namun sendiri, untuk apa?Bersama tapi meracuni, untuk apa?Cepat namun sendiri, untuk apa?Bersama tapi meracuni, untuk apa?
Tak sadar menimbun yang lebih berhargaBerdiri di atas yang lebih bermaknaAnak tangga yang berlebihan jumlahnyaMendaki terus entah mau ke mana?
Dan kau selalu bertanya, untuk apa?Mengelak, kerap kutemukan jawabnyaMedusa dan semakin keras kepalaSeakan hidup hanya untuk bekerja
Mengejar mimpi sampai tak punya rasaMengejar mimpi sampai lupa keluargaMengejar mimpi lupa dunia nyataMengejar mimpi tapi tidak bersama
Padahal katanya uang takkan kemanaJika memang rezeki ya 'kan ditransfer jugaNamun dikejar terus seakan satwa langkaDi prosesnya melintah lupa jadi manusia
Melihat Hawa jadi panas lupa cuacaTertiup angin buah jatuh digigit jugaSeakan perlu banyak seperti Dewa SiwaPadahal manusia hanya bertangan dua
Kasur yang luas tapi bangun sendiriMobil baru mengkilap tanpa penumpang di kiriBanyak sepatu minim privasi susah pergiPS4, nintendo switch tanpa player dua
Dan dahulu kau bertanya, untuk apa?Lalu kuperhatikan ini semuaBarang mahal yang tidak ada harganyaDan sekarang, ku bertanya untuk apa?
Terlepas apa yang engkau percayaiTetap takkan ada yang dibawa matiKembali ke tanah dan tumbuh cemaraMana saja harta yang lebih berharga
Terlepas apa yang engkau percayaiTetap takkan ada yang dibawa matiKembali ke tanah dan tumbuh cemaraMana saja harta yang lebih berharga
Terlepas apa yang engkau percayaiTetap takkan ada yang dibawa matiMenimbun surga yang tak bisa dibagiAkhirnya pun wafat sendiri-sendiri
Mengangkat ikat rambutmu yang tertinggalDi lengan kiri mobilku, terakhir kita menontonJariku tak juga kuat, sungguh janggalLebih berat dari seribu ton
Satu dari ribuan hal kecilYang sekarang menjadi terampilMenggosok garam di atas lukaDulu tak ada apa-apanya
Rute pagi yang dahulu ceriaMenu favorit kini hambar rasanyaFoto yang tak berani dilirik mataKontak sekarang jadi sebatas nama
Masing-masing selamat dan berceritaNamun tidak lagi miliki bersamaCepat namun sendiri, untuk apa?Bersama tapi meracuni, untuk apa?
Cepat namun sendiri, untuk apa?Bersama tapi meracuni, untuk apa?Cepat namun sendiri, untuk apa?Bersama tapi meracuni, untuk apa?

