Lirik lagu ini membawa kita ke suasana Malam Kudus yang hening dan penuh rasa takzim. Gambaran malam yang sunyi, saat semua terlelap kecuali ayah dan bunda yang setia menjaga Anak Maha Kudus, bikin nuansanya terasa hangat sekaligus sakral. Ada kesan sederhana tapi dalam, seolah kita diajak berhenti sejenak dari hiruk pikuk dunia dan ikut masuk ke momen kelahiran yang penuh kasih dan ketenangan.
Bagian tentang terang besar yang turun di Efrata dan tentara samawi yang memuji Allah menggambarkan betapa kelahiran ini bukan peristiwa biasa. Di tengah malam yang sunyi, justru terjadi peristiwa besar yang membawa kabar sukacita bagi dunia. Kontras antara sunyi di bumi dan kemuliaan di surga bikin pesan lagunya terasa kuat dan menyentuh.
Di akhir, pengulangan kalimat tentang dunia yang gelap jadi pengingat penting. Lagu ini ingin bilang bahwa kelahiran Sang Kudus hadir sebagai terang di tengah kegelapan dunia. Maknanya relevan banget sampai sekarang, di saat hidup sering terasa berat dan penuh masalah, Natal hadir sebagai pengingat bahwa selalu ada harapan, cahaya, dan kasih yang bisa menerangi jalan kita.