Lagu ini menceritakan seseorang yang merasa terjebak dalam kesendirian dan pikirannya sendiri. Ia berulang kali menyebut dirinya “solo,” menggambarkan perasaan kosong dan hilang arah setelah hubungan atau masa sulit. Kenangan masa lalu terus menghantuinya, membuatnya sulit untuk menerima kenyataan bahwa semuanya sudah berubah. Ia bahkan bertanya bagaimana orang lain bisa mencintainya jika ia sendiri tidak mencintai dirinya.
Meski dilingkupi rasa sakit, ada upaya untuk bangkit. Ungkapan “pain is power” menunjukkan bahwa luka yang ia rasakan perlahan menjadi kekuatan untuk melepaskan bebannya. Walau hidup terasa berat, ia mulai menyadari bahwa waktu tetap berjalan dan ia harus ikut bergerak maju. Lagu ini menangkap perasaan hampa, pergulatan batin, dan sedikit harapan untuk kembali menemukan dirinya.