Lirik ini menggambarkan perjalanan batin seseorang yang mencari makna dan kebenaran di tengah kegelapan dan kekacauan. Perumpamaan seperti “matahari di gelap malam” dan “kata hati di kekacauan” menandakan adanya kekuatan yang tetap bekerja diam-diam, meski tak terlihat atau terdengar. Ada nuansa spiritual dan reflektif, seolah sang penulis ingin menunjukkan bahwa kebaikan dan harapan tetap ada bahkan saat dunia tampak suram.
Frasa “dimabuk cahaya” menjadi inti makna lagu, menggambarkan momen ketika seseorang terserap oleh pencerahan, semangat, atau kesadaran baru yang begitu kuat hingga membakar dirinya sendiri. Ini bisa dimaknai sebagai simbol transformasi—bahwa dalam upaya mencari terang, seseorang juga bisa “terbakar” oleh kebenaran yang ia temukan. Lagu ini terasa puitis, filosofis, dan penuh perenungan tentang kekuatan kecil yang perlahan mengubah segalanya.